Wakil Rektor Bidang AUPK UIN Alauddin Makassar, Dr. Andi Aderus Lc. MA, menuturkan bahwa PTKIN masih menghadapi banyak blokir anggaran. Oleh karena itu, rembuk ini menjadi ajang berbagi pengalaman dengan narasumber, sehingga pada tahun anggaran 2025 blokir-blokir tersebut dapat diminimalisir.
"Rembuk nasional dapat meningkatkan kemampuan kita dalam merencanakan apa yang ingin dikerjakan, sehingga tercipta hubungan yang erat antara perencanaan dengan keuangan. Dengan demikian, program-program yang telah dirancang pada tahun 2024 ini dapat terlaksana dengan baik," jelas Dr. Andi Aderus.
Kepala Biro AUPK UIN Alauddin Makassar yang juga Ketua Panitia Rembuk Nasional Forum Perencanaan PTKIN, Dr. Suleman, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan wahana pertemuan sekaligus wadah silaturahmi untuk membahas peningkatan kapasitas perencana pada masing-masing satker PTKIN.
Menurutnya, para perencana harus mampu beradaptasi dan responsif terhadap perubahan di tengah dinamika global dan perubahan kebijakan serta tuntutan stakeholder.
Ketua Forum Perencana PTKIN, Suhemi, mengungkapkan bahwa rembuk nasional ini adalah program dari Ditjen Pendis yang dikoordinir oleh pihaknya.
Ia menyoroti banyaknya blokir anggaran pada tahun 2022 dan 2023 yang terjadi hampir di semua PTKIN. Diharapkan, rembuk nasional ini menjadi bagian dari upaya meminimalisir blokir anggaran pada tahun 2025.
"Mudah-mudahan upaya yang dilakukan ini benar-benar bisa meningkatkan mutu PTKIN dan kita berharap ending dari aktivitas sekarang ini bisa meminimalisir blokir anggaran pada tahun 2025," harap Suhemi. (fajar)