"Yang dimaksud di sini adalah peningkatan kualitas data proyeksi neraca pangan yang meliputi perbaikan metodologi, updating data secara periodic, survei stok pangan dan pelaksanaan bimbingan maupun suvervisi kepada pemangku kepentingan terkait," tambahnya.
Ilham juga meminta, agar para petugas pragnosa yang melakukan pendataan harus jeli dan bahkan mampu memprediksi ketersediaan pangan dalam periode tertentu, sehingga bila ada ancaman kekurangan stok pangan bisa diantiisipasi sejak dini.
"Semua pemangku kepentingan terkait agar konsen terhadap pemenuhan dan penyajian data ril terkait neraca pangan. Data dari OPD terkait sangat dibutuhkan untuk kesempurnaan dan validitas penyusunan laporan neraca pangan. Intensifkan komunikasi dan koordinasi selanjutnya implementasikan dengan maksimal," ujarnya.
Rakor itu diisi pemaparan dari para nara sumber, yakni Adi Yanuar, Kapala Cabang Bulog Palopo, Hj. Nurlaeli Kaso, Kadis Perdagangan Kota Palopo, Ibnu Hasyim, Kadis Pertanian Kota Palopo.
Ada pula Muhammad Rismat, Kepala BPS Kota Palopo, dan Syahrul Amrullah Syabani, analisis ketahanan pangan, spesialis ketersediaan bahan pangan pada Dinas Ketahanan Pangan Kota Palopo.
Hadir pada rakor tersebut masing-masing perwakilan unsur Forkopimda Kota Palopo, kepala perangkat daerah serta operator dan pengelola data masing-masing OPD terkait, serta undangan lainnya.(*)