Fakta-fakta Data Pelamar Kerja Dijadikan Tumbal Pinjol, Kerugian Mencapai Rp1,1 Miliar

  • Bagikan

Luthfi menerangkan jika korban tidak pernah menggunakan aplikasi pinjol tersebut.

"Tiba-tiba ada transaksi tagihan pinjaman dan kredit 'online', yakni seperti ShopeePay Later, Ada Kami, Home Kredit, Kredivo, Akulaku, dan lainnya. Sedangkan kami para korban tidak pernah mengajukan transaksi tersebut," ucapnya.

Kejadian tersebut para korban dirugikan dengan total keseluruhan tagihan sebesar Rp 1,1 miliar.

"Kami kemudian melaporkan kejadian ini ke Polres Metro Jakarta Timur. Kami juga menyerahkan kasus ini kepada kuasa hukum kami," ujar Lutfi.

Polisi Usut Kasus Data Pelamar Kerja Dipakai Pinjol
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan kasus dilaporkan pada Juni 2024 ada 26 orang pelamar kerja yang menjadi korban.

"Kami telah memeriksa 6 orang saksi. Dalam hal ini adalah para korban dan kami akan memeriksa terus para saksi lainnya dan selanjutnya kami akan memeriksa terlapor dalam hal ini satu orang berinisial R tadi untuk diambil keterangan nya sebagai saksi," kata Nicolas kepada wartawan, Senin (8/7/2024).

Para korban menjelaskan bahwa dijanjikan pekerjaan oleh terlapor namun saat itu korban diminta KTP sampai foto selfie bersama kartu identitasnya.

"Si terlapor dalam hal ini saudara R melakukan modus operandi berupa dia berlagak seperti penyalur tenaga kerja di konter HP. Dengan demikian, dia mencari mangsa dengan catatan bahwa mangsa atau korban ini dapat memberikan identitas aslinya, berupa KTP dan membuat foto selfie dirinya," ujarnya.

Berdasarkan pengakuan korban, terlapor melakukan modus tipu-tipunya tersebut seorang diri. Diketahui, korban merugi hingga lebih dari Rp 1 miliar.

  • Bagikan

Exit mobile version