Dengan demikian pihak PT. Pertamina punya tanggung jawab besar, tidak hanya di titip beratkan ke Pemerintah Daerah dalam Hal Ini Pemkot Parepare. Tapi PT. Pertamina punya tanggung jawab besar sebagai yang di tunjuk oleh negara yang menyalurkan Gas Elpiji serta BBM baik Solar maupun Pertalite.
“Jadi tidak ada kesan bahwa pengawasan hanya bertumpuk pada Pemerintah Daerah, tapi semua dari hulu ke hilir stekholder yang ada itu kita sama-sama untuk mencari benang merahnya dimana dan kita atasi bersama.” Tegasnya.
SBM 4 Parepare, Herdi perwakilan dari PT. Pertamina, juga memberikan tanggapan terkait situasi ini.
“Kami dari PT. Pertamina berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah kota dan para lurah untuk memastikan distribusi gas elpiji dan BBM dapat berjalan lancar dan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi,” kata Herdi.
Menurutnya bahwa tidak ada kelangkaan baik itu Gas Elpiji maupun dengan BBM Subsidi Solar dan Pertalite.
“Jadi terkait dengan kelangkaan itu tidak ada. seperti BBM bahwa kondisi stok di Depot sudah aman, penyaluran sudah aman dan saat ini kita sedang merecovery untuk pemenuhan suplai di SPBU.” Ujarnya.
Namun di ketahui kondisi di lapangan berbanding terbalik dari apa yang BSM 4 Parepare dari PT. Pertamina bilang.
Dimana terlihat untuk BBM baik Solar maupun Pertalite sudah hampir sebulan antrian panjang terjadi yang mengakibatkan macet dan membuat para supir harus ngantri biasanya sampai dua hari.
Juga terlihat di salah satu SPBU di Kota Parepare yang mengutamakan pengisian Jergen Solar ketimbang kendaraan yang antri dan ini hampir tiap hari terjadi di SPBU tersebut.(*)