FAJAR.CO.ID, MAROS - Pemerintah Kabupaten Maros tengah membangun booster air bersih di Desa Bontomarannu, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros.
Ini menyikapi permasalahan air bersih yang kerap terjadi di Kecamatan Bontoa. Terutama saat musim kemarau tiba.
Bupati Maros, AS Chaidir Syam mengatakan pembangunan booster sudah dilakukan sejak dua tahun lalu.
"Targetnya bulan Agustus atau September kita akan lakukan uji fungsi," ungkapnya Rabu, 10 Juli.
Untuk anggaran yang digelontorkan kata dia, sekitar Rp4 miliar. "Tahap pertama itu senilai Rp2,5 miliar, tahap kedua Rp750 juta," sebutnya.
Selain itu, Pemkab Maros juga melakukan pembebasan lahan. Anggarannya sekitar Rp800 juta.
Dia berharap dengan dibangunnya booster ini bisa menjangkau seluruh kebutuhan air warga di Bontoa.
"Semoga nantinya bisa sampai ke desa terluar, Desa Pajukukang atau Desa Bonto Bahari," harap Mantan Ketua DPRD Maros ini.
Saat ini kata dia, sisa pekerjaan pemagaran yang belum dirampungkan. Diketahui di Kecamatan Bontoa memang menjadi langganan krisis air bersih.
Seperti di Dusun Panaikang, Desa Pajukukang, misalnya, warga harus mengandalkan sumur tadah hujan.
Salah satu warga, Azizah mengakui jika saat ini warga sudah mulai mengalami krisis air bersih. Sebab sudah sekitar tiga bulan warga dilanda kekeringan.
"Kalau untuk kebutuhan masak dan air minum itu kita beli air. Sedangkan untuk mencuci dan mandi kita pakai air sumur tadah hujan. Tapi sekarang air sumur tadah hujan juga sisa sedikit dan sudah tercampur sampah plastik," akunya.