Dia.juga mengaku, perubahan nama warung kopi Sumber Daya menjadi Dg Anas terjadi pada tahun 2005. Itu berawal dari Azis Mualla yang tidak menyebutkan warkopnya sebagai tempat favorit minum kopi kepada awak media.
”Pak Azis Mualla itu setiap pagi ngopi di warkop saya. Tapi dia diwawancara mengenai lokasi ngopi favoritnya, dia tidak sebut warkop saya. Dia bilang lupa karena namanya panjang dan tidak identik sama saya. Dari situ muncul Warkop Dg Anas, saya deklarasikan tahun 2005,” tuturnya.
- Jatuh Bangun Menjaga Usaha
Keberhasilan Dg Anas hingga ke titik ini tidak diraih dengan mudah. Jatuh bangun sudah dia alami sejak usianya masih belia. Dia sudah tahan banting dengan berbagai rintangan dalam dunia usaha.
Termasuk pada masa pandemi covid-19. Saat itu, dia harus memutar otak agar karyawannya tetap hidup, usahanya jalan, dan pemasukan lancar. Dari situ juga lahir ide kopi kemasan.
”Pandemi sudah pasti drop. Tetapi saya bersyukur karena dari situ saya dapat ide jualan kopi kemasan. Jadi kopi racikan ini yang kemas ke dalam notol dalam berbagai ukuran dan itu laris,” ungkapnya.
Saat itu, Anas berhasil memanggil kembali empat pegawainya yang sudah dirumahkan. Mereka diberi tugas untuk mengantar pesanan kopi kepasan ke alamat para pelanggan.
”Jadi saya akali. Pegawai saya daoat bagian dari ongkos kirim, ditambah lagi upahnya. Itu laris dan saya bisa tutupi biaya operasional. Akhirnya saya hidup, usaha jalan, karyawan dapat uang,” terangnya.
Akan tetapi, titik balik paling berkesan adalah awal dia berdiri sendiri, memisahkan diri dari usaha orang tua. Mentalnya drop, karena pelanggannya anjlok drastis dari biasanya.