Kemudian kata Suardi, untuk lahan bukan sawah seluas 41.938 Ha dimana luas TORA atau Tanah Objek Reforma Agraria yang telah dimanfaatkan masyarakat seluas 2.103 Ha
Pada bagian hortikultura, Suardi Saleh menjelaskan salah satu komoditas hortikultura yang sudah berbentuk kawasan dan memberikan kontribusi tinggi adalah komoditi Nenas Madu yang berada di Desa Jangan Jangan Kecamatan Pujananting dengan luas 150 Ha, bahkan Pj.Gubernur Sulsel saat itu telah melakukan panen bersama.
Untuk sektor peternakan, Suardi Saleh memaparkan kondisi populasi ternak dan perkembangan peternakan di Kabupaten Barru.
Suardi menambahkan, di tahun 2023 luas pakan ternak berjumlah 597 ha, dimana ketersediaan hewan qurban sebanyak 2.273 ekor dan 808 ekor diantaranya dipotong pada saat qurban dan sebagiannya diantar pulaukan.
Suardi Saleh menuturkan, bahwa Kab. Barru telah ditetapkan sebagai wilayah Sumber bibit sapi Bali melalui SK Menteri Pertanian Nomor 437/Kota/SR.120/7/2013.
Saat ini ucap Suardi Saleh, Pemerintah Kabupaten.Barru juga telah melakukan kerja sama dengan Fakultas Peternakan UNHAS Makassar melalui Teaching Industry Pembibitan Sapi Maiwa Breeding Center (MBC).
Menurutnya Kerjasama ini telah membantu para peternak sapi di kabupaten Barru mitra MBC saat ini sudah berjumlah 116 orang dengan populasi ternak 377 ekor.
Kepada Pansus DPRD Provinsi Sulsel Bupati Barru berharap semoga hasil dari kunjungan ini bermanfaat dan masukan serta saran juga akan menjadi motivasi bagi kami untuk lebih baik.
Sementara Firmina Tallulemabang, SE,
Ketua Pansus DPRD Provinsi Sulawesi Selatan menyampaikan terima kasih atas sambutan dan penerimaan yang luar biasa dari Bupati Barru bersama jajaran.