Pacu Produktivitas Pangan, Pupuk Kaltim Tingkatkan Hasil Padi Bangil hingga 11 Ton/Ha

  • Bagikan

"Terlebih jika dihitung total produksi dalam satu musim, penggunaan pupuk non subsidi pun jauh lebih hemat dibanding produk bersubsidi. Hal inilah yang kami edukasi ke petani dengan demplot yang dilaksanakan," lanjut Indah.

Pada demplot kali ini, Pupuk Kaltim menggunakan produk Urea Nitrea Granul, dikombinasikan dengan NPK Pelangi 30-6-8 serta pupuk hayati Ecofert dan Biodex. Hal ini mengingat peranan pupuk tunggal N (Nitrogen) dengan pupuk majemuk menciptakan kombinasi yang baik, untuk menunjang proses pertumbuhan tanaman padi pada saat masa vegetatif dan generatif.

Selain itu penggunaan pupuk hayati Ecofert juga diperlukan pada saat masa olah lahan untuk menjaga kesuburan hingga meningkatkan efisiensi pemupukan, agar kandungan hara pada tanah dapat diserap dengan baik oleh tanaman. Dosis pemupukan juga disesuaikan hasil pengujian tanah oleh tim agronomis Pupuk Kaltim, untuk memastikan kebutuhan nutrisi tanaman terpenuhi dengan baik mulai awal pertumbuhan.

"Dan keberhasilan panen padi di Kecamatan Bangil ini menunjukkan jika produktivitas tani bisa kita dongkrak jika dikelola dengan pola pemupukan yang benar dan sesuai," kata Indah.

Melalui demplot, Pupuk Kaltim berupaya mendukung ketahanan pangan nasional dengan menyediakan solusi pertanian berkelanjutan. Sebab pendekatan pemupukan berimbang dan pengelolaan lahan yang tepat sangat penting, sehingga optimalisasi lahan dapat tercapai dengan hasil panen yang jauh lebih meningkat dari sebelumnya.

Melihat hasil yang telah dicapai, Pupuk Kaltim pun berharap para petani dapat menerapkan metode pengelolaan lahan secara berkelanjutan, sehingga hasil yang diperoleh pun semakin optimal. Dimana program yang berorientasi pada peningkatan produktivitas pertanian pangan menjadi salah satu sasaran, agar tata kelola pertanian berkelanjutan dan berdaya saing semakin terwujud dengan hasil yang lebih maksimal.

  • Bagikan

Exit mobile version