Akar Peradaban Bangsa Bermula dari Budaya Membaca yang Tinggi

  • Bagikan
IST

FAJAR.CO.ID, MAROS -- Tokoh Literasi Bachtiar Adnan Kusuma, kembali memperkuat kalau akar dari peradaban sebuah bangsa yang besar dimulai dari kebudayaan membaca yang tinggi. Bachtiar Adnan Kusuma, menegaskan kalau peradaban atau tamaddun adalah kebudayaan yang telah mencapai taraf kemajuan teknologi yang lebih tinggi.

“Tidak ada bangsa yang memiliki peradaban yang maju, kecuali hanya dimulai dari budaya baca, budaya menulis yang maju” kata Bachtiar Adnan Kusuma di depan puluhan santr-santriwati serta guru-guru Pondok Pesantren Annur, desa Pucak, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Kamis, 18 Juli 2024.

Bachtiar Adnan Kusuma yang juga Ketua Gerakan Pembudayaan Minat Baca (GPMB) Kabupaten Maros, menguraikan pentingnya budaya baca dan budaya menulis yang tinggi di kalangan santri-santriwati. Bachtiar Adnan Kusuma, memuji Bupati Maros dan Wakil Bupati Maros, H.A.S.Chaidir Syam dan Hj. Suhartina Bohari yang menempatkan budaya membaca dan budaya menulis di kalangan guru-guru dan masyarakat menjadi perhatian utama.

Karena itu, Bachtiar Adnan Kusuma, menegaskan kalau tidak ada bangsa yang besar, kecuali hanya bangsa yang membaca dan menulis. Literasi santri atau apapun namanya adalah gerakan mengembalikan pentingnya ekosistem membaca dan menulis di kalangan santri. Selain para santri dipersiapkan menjadi generasi penerus bangsa yang melek literas, santri juga ditekankan perlunya santri yang membaca dan menulis agar bisa menguasai informasi dan perkembangan dunia.

Bachtiar Adnan Kusuma memotivasi santri dan santriwati agar memahami pentingnya enam dasar literasi seperti yang telah ditetapkan Unesco yaitu literasi baca, menulis, numerasi, finansial, digital, kearifan dan budaya lokal. Kuncinya, kata Ketua Forum Nasional Penerima Penghargaan Tertinggi NJDP Perpustakaan nasional ini, kemampuan dasar membaca memegang peranan penting untuk menguasai literasi dasar lainnya.

  • Bagikan

Exit mobile version