Mantan Kepala LKPP ini juga menggaris bawahi pentingnya kolaborasi dalam membangun ‘Jalan Tol Pelayanan Publik’ melalui digitalisasi, menyempurnakan pembangunan infrastruktur yang telah dilakukan oleh Presiden selama ini. Dijelaskan, tantangan layanan digital saat ini membutuhkan perubahan dari kondisi yang rumit, kompleks, dan panjang, menjadi lebih simpel, mudah, cepat, dan transparan.
Kedepan, masyarakat hanya perlu sekali login dan mengisi data untuk dapat mengakses berbagai layanan dalam satu portal, dengan data pribadi yang aman dan tanpa perlu fotokopi KTP. Satu portal terpadu ini berbasis pada kebutuhan masyarakat, bukan berdasarkan sekat birokrasi per instansi.
Menteri Anas menyebut pemerintah punya komitmen yang serius membangun layanan publik berbasis digital serta membenahi birokrasi lewat digitalisasi. Indonesia kini telah memiliki Govtech “INA Digital” yang merupakan adaptasi dari success story GovTech dari negara TOP 20 EGDI.
Pemerintah Indonesia juga sudah memiliki lini masa secara jangka panjang, menengah, dan pendek sebagaimana diarahkan oleh Presiden bahwa tahun ini sudah harus ada progres yang signifikan dalam transformasi digital kita. Mengakhiri arahannya, Menteri Anas berharap alumni IKA Pimnas dapat jadi bagian untuk mendorong agar birokrasi lebih berdampak kepada masyarakat.
“Saya ucapkan selamat kepada IKA Pimnas semoga berdampak banyak pada pelayanan publik,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Pj. Gubernur Sulawesi Selatan yang juga alumni IKA Pimnas Zudan Arif Fakrulloh menyampaikan apresiasinya kepada Menteri PANRB yang telah memberikan arahan kepada alumni IKA Pimnas serta jajaran Pemprov Sulawesi Selatan. Ia berharap dialog yang terjadi dalam seminar tersebut dapat menjadi titik awal lahirnya kebijakan yang bermanfaat dan semakin menyejahterakan rakyat.