Kolaborasi UNM dan Diskominfo Makassar untuk Atasi Cyberbullying

  • Bagikan

Selain itu, M. Miftach Fakhri, S.Kom., M.Pd., selaku pembimbing tim peneliti, menyatakan, "Penelitian ini menawarkan pendekatan inovatif dengan mengintegrasikan kearifan lokal Bugis dan pendidikan karakter dalam menghadapi tantangan cyberbullying di era digital. Pemilihan variabel-variabel seperti sipakalebbi, sipakainge, dan sipakatau menunjukkan pemahaman mendalam tentang nilai-nilai budaya yang dapat diperkuat dalam pendidikan. Pendekatan yang holistik ini tidak hanya bertujuan untuk mencegah cyberbullying, tetapi juga untuk memperkuat identitas budaya dan etika di kalangan generasi muda. Upaya ini sangat relevan dan penting, terutama dalam era globalisasi yang cenderung mengikis nilai-nilai lokal. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi pengembangan kebijakan yang lebih inklusif dan berbasis budaya di Kota Makassar."

Sementara itu, Annajmi Rauf, ketua tim peneliti, menambahkan, "Penelitian ini mencerminkan bagaimana pengintegrasian variabel-variabel seperti Bugis wisdom dan pendidikan karakter di era digital yang dimana menjadi landasan dalam menghadapi cyberbullying dan mewujudkan pendidikan inklusif. Indikator-indikator dalam variabel Bugis wisdom ini mencakup sipakalebbi, sipakainge, dan sipakatau. Kemudian, untuk pendidikan karakter mencakup social awareness dan confidence. Implementasi kedua variabel tentu memiliki potensi yang besar dalam menghadapi cyberbullying itu sendiri dan mewujudkan pendidikan inklusif. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal Bugis, sehingga kita dapat membentuk generasi yang tidak hanya kuat dalam menghadapi tantangan digital, tetapi juga kokoh dalam budaya dan etikanya."

  • Bagikan