Hal ini, kata dia akan menciptakan kesetaraan dan keadilan, serta,mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan.
Sebab, kata dia, wanita memiliki peran yang sangat strategis dalam keluarga. Selain sebagai ‘menteri keuangan’, perempuan berperan sebagai guru pertama bagi anak dalam hal pengelolaan keuangan dan tidak sedikit perempuan juga bekerja guna membantu perekonomian keluarga.
“Sehingga, peningkatan pengetahuan pengelolaan keuangan menjadi keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai oleh perempuan,” jelasnya.
Dia menjelaskan, peran perempuan dalam pengembangan ekonomi daerah sangat penting. Sehingga, dengan meningkatkan literasi keuangan maka akan membantu pertumbuhan ekonomi daerah.
“Perempuan memegang peran penting dalam memberdayakan perekonomian di daerah. Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah umumnya didominasi oleh kelompok perempuan,” ujarnya.
Sehingga, kata dia, pengetahuan dan kemampuan dalam mengelola keuangan serta peningkatan akses keuangan sangat diperlukan oleh perempuan untuk dapat membantu mengembangkan usaha yang dimiliki.
“Perempuan yang terliterasi dengan baik akan mampu menggunakan produk dan layanan jasa keuangan secara bijak,” ujarnya.
Dia menambahkan, keberhasilan peningkatan literasi dan inklusi keuangan akan mendorong pemberdayaan perekonomian melalui kesempatan berusaha bagi perempuan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan finansial di tingkat keluarga bahkan di daerahnya.
“Selain itu, literasi keuangan bagi perempuan juga dibutuhkan untuk membentengi diri dari tawaran penipuan berkedok investasi atau dikenal dengan investasi bodong dan pinjaman online ilegal, yang banyak menyasar kelompok perempuan,” tandasnya.(*)