FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Citra Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) kerap menjadi sorotan publik, baik melalui pemberitaan positif maupun negatif.
Di tengah dinamika tersebut, media massa memegang peran yang sangat penting dalam memperbaiki citra Polri di mata masyarakat.
Media, sebagai penyampai informasi dan pembentuk opini publik, memiliki kemampuan untuk mendukung transformasi Polri menuju institusi yang lebih profesional, transparan, dan akuntabel.
Media juga diyakini dapat berperan sebagai jembatan komunikasi antara Polri dan masyarakat.
Melalui pemberitaan yang objektif dan berimbang, media dapat membantu menyampaikan upaya-upaya yang dilakukan oleh Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
Misalnya, keberhasilan Polri dalam mengungkap kasus-kasus kriminal, menangani bencana, atau menjaga ketertiban dalam kegiatan-kegiatan masyarakat.
Selain itu, media juga dapat berperan dalam mendidik masyarakat tentang hak dan kewajiban mereka dalam konteks hukum.
Dengan menyebarkan informasi mengenai prosedur hukum yang benar, hak-hak warga negara, serta peran dan tanggung jawab Polri, media membantu membangun kesadaran hukum di kalangan masyarakat.
Hal ini secara tidak langsung akan memperbaiki hubungan antara Polri dan masyarakat, karena keduanya memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai peran masing-masing.
Kapolres Pelabuhan Makassar, AKBP Restu Wijayanto, yang baru dilantik pada 8 Juli 2024 kemarin, meminta dukungan media dalam menjalankan tugasnya.