Dispora lata dia, petunjuk pimpinan gubernur untuk bisa melakukan percepatan agar stadion ini bisa terwujud, karena dana fisiknya semuanya dari PUPR pusat.
Pada intinya kata dia, pihaknya terus berkoordinasi dengan otoritas bandara. Pengukuran lahan telah dilakukan bersama otoritas bandara agar tidak menggangu sistem penerbangan.
“Kita sudah mengukur, tinggal sampaikan ke pusat, titik-titik yang dimaksud. Supaya jangan sampai ketika dibangun terjadi masalah ketinggian dengan otoritas bandara, semua kita clear kan dulu agar tidak terjadi gangguan penerbangan dengan otoritas bandara harus ada suratnya keluar dengan titik titiknya, lalu kita ke balai PUPR untuk melampirkan ke Jakarta, di pusat nanti akan datang untuk melihat luas area yang akan dibangun dan seterusnya itu tergantung dari pusat,” ungkap Herman-sapaanya.
Terkait ketinggian stadion kata dia, harus mempertimbangkan aturan dari otoritas bandara, agar tidak menggangu penerbangan.
”Jadi kita punya tanah 74 hektare yang kosong itu 42 hektare, jadi kita bisa melihat di mana letak posisi yang baik dengan tidak melepas dari site plan yang ada,” tandasnya. (selfi/fajar)