FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Dinilai punya komitmen dan kontribusi pada perlindungan pekerja migran, Bupati Maros, Chaidir Syam didaulat menjadi pembicara dalam Simposium Nasional yang digelar oleh Kementrian Luar Negeri bersama sejumlah organisasi badan Dunia PBB di Jakarta, (23/07/2024) .
Simposium bertema Tata Kelola Migrasi untuk Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia itu, dibuka oleh Direktur Sosial Budaya dan Organisasi Internasional, Penny Dewi Herasati.
Turut hadir, kepala Perwakilan PBB untuk Indonesia, Gita Shabarwal dan Kepala Perwakilan UNDP untuk Indonesia, Norimasa Shimomura serta Perwakilan kementrian terkait dan lembaga pendidikan.
Dalam kesempatan itu, Chaidir Syam yang menyampaikan sejumlah program dan capaian Pemerintah Kabupaten Maros di masa kepemimpinannya dalam hal perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI).
"Sesuai amanah undang undang nomor 18 tahun 2017 tentang Perlindungan PMI, pemerintah punya kewajiban mulai dari sebelum berangkat, saat bekerja hingga mereka kembali ke tanah air," kata Chaidir.
Chaidir menjelaskan, meskipun dari data resmi Pemkab Maros menunjukkan angka Pekerja Migran dari Maros selama 4 tahun hanya berjumlah 45 orang yang berangkat secara prosedural. Namun, pekerja migran dari Maros yang non prosedural mencapai ribuan orang.
"Memang jumlah pekerja Migran yang berangkat secara prosedural masih terbilang rendah. Kalau data BP2MI (Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia ) tahun 2022 bahwa jumlah keseluruhan migran dari kabupaten lainnya termasuk Kabupaten Maros hanya berjumlah 75.166 orang," terangnya.