Jika koalisi Golkar, Demokrat dan Hanura terbangun di Pilwali, syarat untuk mengusung telah terpenuhi. Sementara itu, mengaku, pihaknya belum menentukan pasangan di Pilwali Makassar. Ia masih mengukur simulasi pasangan calon melalui survei.
"Bahwa di dalam proses ini, sudah ada kelihatan yang bisa jadi pendamping. Kita tidak bisa mencalonkan sendiri, sehingga ada ketergantungan terhadap kursi yang dimiliki partai lain. Dalam hal ini ada beberapa bisa kasih, tapi syaratnya (gandeng kader), tapi itulah kita harus mencoba simulasi - simulasi terbaik. Mana yang terbaik yang harus kita pakai," ucap Appi.
Diakui Appi, dirinya akan melakukan deklarasi ketika pasangan calon dan partai pengusung rampung. Dia perkirakan deklarasi akhir Juli atau awal Agustus 2024. "Kalau deklarasi kalau sudah ada wakil. Yah secepatnya," imbuhnya.
Sebelumnya, Lembaga Konsultan dan Riset Politik, Nurani Strategic Consulting, merilis hasil survei jelang Pilwali Makassar 2024. Dalam rilis Tim Nurani Strategic Consulting, pekan lalu, Munafri Arifuddin masih memimpin keterpilihan pemilih di Kota Makassar.
"Di lima besar top elektabilitas, Munafri masih memimpin dengan 31,7 persen, disusul Rusdin Abdullah dengan 18,4 persen, Indira Jusuf Ismail 15,6 persen, Andi Seto Asapa 9,5 persen dan Rahman Bando dengan 7,4 persen," kata Direktur Nurani Strategic Consulting, Dr. Nurmal Idrus, MM, beberapa waktu lalu.
Sementara tingkat popularitas, Munafri Arifuddin juga tertinggi. Munafri di angka 81,2 persen, Rusdin Abdullah 69 persen sementara Indira Jusuf Ismail 64 persen.