Dia menjelaskan kalau ILP ini proses screening nya dimulai Posyandu, kemudian Pustu atau Poskesdes yang ada di Desa kemudian ke PKM.
"Melalui aplikasi rekam medik, elektronik kemudian ILP. Intinya semua kondisi kesehatan yang mulai di RT Dusun dan Desa bisa ketahuann semua melalui program ILP ini," jelasnya.
Saat ini kata dia, sudah ada 20 persen Posyandu yang menjalani program ILP dari 442 Posyandu di Maros.
Menyoal jika Posyandu yang wilayahnya terkendala jaringan, mantan Kapus Bantimurung ini menjelaskan jika datanya bisa diinput terlebih dahulu di buku bantu.
"Kemudian nanti diinput di Puseksmas," katanya.
Sedangkan Direktur Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, dr Elvieda Sariwati menambahkan jika tujuan ILP ini agar semua masyarakat itu bisa mendapatkan akses lebih mudah terhadap layanan kesehatan.
"Layanan ini kita fokuskan kepada upaya promotive dan preventif. Intinya bagaimana menjaga orang tetap sehat bukan hanya untuk mengobati orang sakit," pungkasnya. (rin)