"Tanda-tanda luka, yang kami lihat secara kasat mata tadi, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Tapi secara ilmiah dilakukan (didalami) tim ahli, dalam hal ini DOKPOL dan INAFIS," bebernya.
Sangkala juga bilang, pihaknya belum bisa menentukan sudah berapa lama mayat tersebut terapung di sungai Pampang.
"Kami tidak bisa pastikan, nanti tim ahli yang berikan keterangan," tandasnya.
Mengenai langkah-langkah yang diambil, Sangkala menuturkan bahwa pihaknya telah meminta warga untuk menyebarkan informasi penemuan mayat itu agar pihak keluarga mengetahui.
"Untuk sementara kami sudah menyebarkan kepada warga di sekitar Pampang untuk menyebarkan siapa tahu ada kehilangan keluarga," kuncinya.
Saat ini mayat tersebut telah dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara untuk dilakukan proses lebih lanjut. (Muhsin/fajar)