Meski begitu, ia belum memastikan kapan proses belajar mengajar bisa kembali dilaksakan.
Diketahui ahli waris melakukan penyegelan tiga sekolah itu sejak pekan lalu, (16/7/2024). Disdik didampingi pemerintah setempat dan kepolisian sudah sempat membuka, namun kembali ditutup.
Pembelajaran siswa, kata Muhyiddin sampai saat ini masih online. Di sisi lain, pihaknya sudah melakukan mediasi dengan ahli waris, namun menemui jalan buntu.
Ahli waris bahkan membuat posko di sekitar sekolah untuk memastikan sekolah tersebut tersegel. Mereka baru akan membuka segel tersebut setelah Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar membayar ganti rugi lahan senilai Rp14 miliar. (Arya/Fajar)
