Telkom Ajak Guru se Makassar Mempercepat Transformasi Digital Sektor Pendidikan

  • Bagikan
Eri Susanto, General Manager Wilayah Telkom Makassar dan Sekdis Pendidikan Kota Makassar, Aminuddin Tarawe selepas acara Join on Indibiz Insight - Digital Transformation in Education : Embracing the Future With Technology’ di Aula Bawakaraeng, Kota Makassar, Kamis (25/7)

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Telkom Witel Makassar mengundang perwakilan guru serta administrator dari 120 sekolah se-Kota Makassar, mulai dari SD, SMP, hingga SMA/SMK untuk memperkenalkan Indibiz sebagai solusi transformasi digital di sektor pendidikan.

Acara talkshow yang diselenggarakan Telkom Witel Makassar bertajuk ‘Join on Indibiz Insight - Digital Transformation in Education : Embracing the Future With Technology’ dihelat di Aula Bawakaraeng, Kota Makassar, Kamis (25/7/2024).

Eri Susanto, General Manager Wilayah Telkom Makassar menjelaskan kegiatan ini untuk mengenalkan sekaligus mengajak tenaga pendidik maupun manajemen sekolah mempercepat transformasi digital sektor pendidikan.

Karena menurutnya, masa depan pendidikan adalah digitalisasi. Sehingga acara ini dikolaborasikan bersama platform pendidikan dari Telkom yakni Pijar dan anak perusahaan Telkom, seperti PINS, Metranet dan Telkom Sigma.

Upaya mendukung transformasi digital di sektor pendidikan diwujudkan Telkom dengan membangun ekosistem Indibiz sekolah, meliputi device, network, dan application.

"Saat ini sudah ada 50 sekolah yang memakai platform Pijar dari Telkom hingga pertengahan 2024. Telkom lewat Indibiz menargetkan mampu menembus 100 sekolah pada akhir tahun ini," jelas Eri Susanto.

Sementara itu Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Makassar, Aminuddin Tarawe mengaku PR-nya saat ini adalah menyiapkan sumber daya manusia yang mampu mengaplikasikan teknologi ini.

"Karena itu hal yang sangat penting. Jadi apapun tools yang digunakan, apapun infrastruktur yang disiapkan, kalau SDM yang menggunakan itu tidak available ya, itu agak susah. Karena sulit untuk melakukan transformasi dalam diri, susah untuk menggunakan hal-hal yang memang menjadi hal yang harus dilakukan," ungkap Aminuddin.

  • Bagikan