FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Dua remaja yang menjadi korban pengeroyokan di kota Makassar ternyata baru tiga hari tiba dari Jawa Barat (Jabar), daerah asalnya.
Hal tersebut diungkapkan Kapolsek Tamalate AKP Aris Sumarsono saat dikonfirmasi pada Jumat (26/7/2024).
"(Korban) Baru tiga hari di Makassar," ujar Aris kepada fajar.co.id.
Dikatakan Aris, saat ini pihaknya telah mengamankan tiga dari beberapa pelaku yang mengeroyok secara beringas dua anak rantau tersebut.
"Tadi malam tiga orang pelaku menyerahkan diri setelah kami dekati orangtua atau keluarga pelaku," sebutnya.
Tambah Aris, dari hasil pendalaman yang dilakukan oleh pihaknya, para pelaku rata-rata masih berstatus pelajar.
"Ini sementara proses hukum dan proses mediasi, pelakunya rata-rata anak sekolah," tukasnya.
Dijelaskan Aris, setelah mengamankan tiga pelaku, pihaknya mengetahui bahwa pengeroyokan itu dilakukan oleh enam orang.
"Dari pemeriksaan enam orang, itupun yang satu yang pertama mukul sekaligus memisahkan kembali," terangnya.
Diungkapkan Aris, berdasarkan hasil interogasi, ketiga pelaku mengatakan bahwa permasalahan itu terjadi akibat korban membuang puntung rokoknya ke sekitar pelaku yang sementara nongkrong.
“Pelaku duduk di tempat agak gelap, ini korban lewat jadi di buang puntung rokok. Korban tidak tahu ada orang di situ,” Aris menuturkan.
Karena kedua anak perantau itu dari luar Sulawesi, mereka tidak paham dengan bahasa yang digunakan para pelaku saat menegur.
“Ditegur pakai bahasa Makassar sedangkan korbannya orang Jawa barat, jadi tidak nyambung akhirnya tersinggung,” tandasnya.