FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Calon Walikota Makassar, Andi Seto Asapa, mengajak semua kandidat yang berlaga dalam pemilihan walikota Makassar untuk berkomitmen pada praktik demokrasi yang sehat.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan di tengah aktivitas olahraga pagi di Panakkukang, Andi Seto menanggapi aksi perusakan atribut kampanye miliknya, seperti spanduk dan baliho, di beberapa lokasi termasuk Jalan Pajongga Dg Ngalle, Jalan Gatot Subroto, Tallo, dan Jalan Merpati, Kecamatan Mariso.
Andi Seto, yang sebelumnya menjabat sebagai Bupati Sinjai, menekankan bahwa kemenangan dalam Pilwakot tidak sebanding dengan nilai-nilai etika, moral, dan kebersamaan.
“Menjadi walikota Makassar seharusnya tidak mengorbankan prinsip-prinsip penting seperti etika dan kebersamaan. Ini adalah nilai-nilai yang kini mulai langka dalam politik,” ujar Andi Seto.
Ia mengingatkan para calon untuk menjaga integritas dan tidak menggunakan cara-cara yang merusak, termasuk menghancurkan atribut kampanye lawan.
Meski menghadapi perusakan atribut, Andi Seto menegaskan bahwa hal tersebut tidak akan mengurangi semangatnya. Sebaliknya, peristiwa ini dianggap sebagai kesempatan untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat dan elit politik.
“Jika atribut kampanye saya dirusak, kami akan menggantinya. Setiap atribut yang rusak, akan diganti dengan yang baru. Ini penting agar masyarakat tetap mengetahui siapa calon pemimpin mereka dan rekam jejaknya,” tegas Andi Seto.
Andi Seto juga mengaku banyak belajar dari Prabowo Subianto, yang dianggap sebagai mentor politiknya.