Kepala Desa Tapong, Ridwan menyampaikan kondisi infrastruktur jalan yang selama ini sangat memprihatinkan di wilayahnya.
“Selama ini, warga harus menempuh jarak ratusan kilometer untuk mencapai kecamatan tetangga. Waktu tempuh bisa mencapai empat sampai lima jam karena harus melewati jalan terjal,” Ridwan menjelaskan.
Namun, dengan rencana pembangunan jembatan pada tahun 2025 mendatang yang akan dibantu Kapolda Sulsel, perjalanan akan jauh lebih singkat.
"Nantinya kalau terbangun jembatan, sisa 16 kilometer," ucapnya.
Bukan hanya itu, sekolah jauh yang sebelumnya dibangun juga akan ditambah kelas menjadi enam. Mengingat, jumlah siswa yang mengalami peningkatan.
Sementara itu, Kepala Desa Sadar, Andi Ashar Alam juga mengungkapkan hal senada dengan Ridwan terkait fasilitas pendidikan yang belum memadai.
"Ada sekitar 50 anak yang harus berjalan puluhan kilometer setiap hari untuk pergi ke sekolah,” kata Ashar.
Melihat kondisi itu, ia berharap agar Kapolda Sulsel juga dapat membantu membangun fasilitas pendidikan yang lebih dekat dan memadai.
“Jika kelas jauh dibangun di tengah kampung, waktu tempuh anak-anak ke sekolah bisa berkurang signifikan,” terangnya.
Langkah-langkah yang diambil oleh Andi Rian untuk mengatasi masalah ini menunjukkan kepeduliannya terhadap kesejahteraan masyarakat desa terpencil.
Selain itu, juga menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan warga dapat membawa perubahan nyata dan inspiratif, membangun masa depan yang lebih baik.
(Muhsin/fajar)