FAJAR.CO.ID, SINJAI -- Kejuaraan Persatuan Olaharaga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Sulsel dibawah nahkoda Muzayyin Arif membawa berkah bagi masyarakat. Mereka semringah karena mendapat penghasilan tambahan dalam event ini.
Pernyataan itu disampaikan oleh petugas parkir di lokasi kegiatan di pantai Marana, Desa Pasimarannu, Kecamatan Sinjai Timur, Saharuddin. Dia mengaku bersyukur dengan digelarnya kejuaraan Pordasi yang dirangkaikan dengan seleksi atlet menuju ekshibisi PON XXI Aceh-Sumut tersebut.
Pasalnya, selama empat hari pelaksanaan, Pemerintah Desa memungut tarif retribusi Rp5 ribu per orang. Padahal, petugas setempat hanya memungut Rp5 ribu per mobil dan Rp2 ribu per motor sebelum dilaksanakannya kegiatan ini.
Bukan hanya itu, pantai Marana yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) itu juga memungut tarif parkir Rp5 ribu per mobil dan Rp2 ribu per motor. Sehingga dengan hadirnya event ini, pendapatan desa dipastikan meningkat.
"Semua pungutan retribusi, baik karcis masuk maupun tarif parkir masuk ke pemerintah desa melalui Bumdes, menjadi pendapatan desa dan hanya diterapkan selama kegiatan berlangsung," terangnya, Jumat (2/8/2024).
Saharuddin yang bertugas sebagai tukang parkir juga ketibang untung atas event ini. Dia dibayar Rp100 ribu per hari oleh Bumdes. Dan, ini menjadi tambahan penghasilan bagi lelaki paruh baya yang sehari-harinya bekerja sebagai petani ini.
"Kami dipanggil ke sini khusus bertugas di kejuaraan berkuda dan dibayar Rp100 ribu per hari, hanya berdiri dan mengarahkan kendaraan bisa dapat uang, alhamdulilah kegiatan ini membawa berkah bagi kami," kuncinya.