FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan terus memberikan kemudahan dan manfaat bagi masyarakat Indonesia. Program ini tidak hanya memberikan perlindungan kesehatan, tetapi juga terus berinovasi untuk mempermudah akses layanan kesehatan bagi pesertanya. BPJS Kesehatan telah mengimplementasikan berbagai langkah digitalisasi, seperti penggunaan KTP sebagai pengganti kartu JKN dan aplikasi Mobile JKN untuk pengambilan nomor antrean, yang sangat memudahkan proses administrasi.
Ahmad Taufik Hidayat (32), seorang guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di SD Negeri Kapasa, Kota Makassar, yang diangkat sebagai PPPK sejak tahun 2023, mengungkapkan pengalaman positifnya sebagai peserta Program JKN yang dikelola oleh BPJS Kesehatan. Taufik, yang telah berkeluarga dan memiliki satu orang anak, menuturkan bahwa dia sudah lama terdaftar sebagai peserta JKN, dikarenakan orang tuanya yang seorang pegawai negeri dan telah mendaftarkannya sebagai tanggungan dalam program JKN.
"Saya sudah lama menjadi peserta dari Program JKN, karena sebelum saya bekerja, orang tua saya seorang pegawai dan saya menjadi tanggungan dalam program JKN orang tua saya," ungkap Taufik saat ditemui tim Jamkesnews, Senin (06/08).
Taufik juga berbagi pengalamannya saat istrinya tidak terdaftar sebagai peserta JKN, yang membuatnya merasa sangat menyesal karena tidak bisa memanfaatkan layanan kesehatan yang tersedia. Ia menyadari betapa besar manfaat JKN setelah menghadapi biaya yang signifikan saat istrinya melahirkan, yang seharusnya bisa diminimalisir jika mereka telah terdaftar dalam program tersebut.
