Dia menjelaskan, PT Vale tidak hanya menjaga lingkungan, tetapi juga berkontribusi pada aspek pemberdayaan masyarakat seperti kesehatan, pendidikan, dan perkembangan ekonomi di Lutim. "Hal seperti ini penting disebarluaskan agar menjadi role model dalam tata pengelolaan pertambangan di Indonesia. Sehingga masyarakat mendapatkan perspektif baru tentang dunia pertambangan yang tidak identik dengan kerusakan lingkungan, lantaran kita menemukan role model yang bisa menjadi tonggak tata pengelola pertambangan dari Sulsel," pungkasnya.
CEO PT Vale Febriany Eddy mengatakan, sejak awal berdiri perseroan telah menerapkan pengelolaan tambang yang berkelanjutan, dan tolok ukur keberhasilan perusahaan tak lepas dari komitmen 3P, yaitu Planet, People, dan Profit. Perusahaan tidak hanya mengejar keuntungan atau laba perusahaan, tetapi juga memanusiakan manusia, sekaligus menjaga keberlangsungan alam.
"Perusahaan sangat terbuka apabila ada yang ingin melihat langsung proses pertambangan PT Vale, dan kami menerima masukan untuk perkembangan perusahaan menjadi lebih baik karena kami sadar masih banyak kekurangan dalam operasi kami," katanya.
Febri melanjutkan, PT Vale terus berusaha mewujudkan masa depan tambang berkelanjutan, demi memastikan kelestarian lingkungan di tengah pemenuhan kesejahteraan masyarakat. "Tidak ada masa depan tanpa pertambangan dan tidak ada pertambangan tanpa kepedulian masa depan,” jelasnya.(*)