FAJAR.CO.ID, SINJAI - Konstalasi politik di Kabupaten Sinjai relatif berbeda dengan daerah lain. Saat daerah lain mulai bermunculan pasangan kandidat yang mendapat rekomendasi partai, di Sinjai belum terlihat.
Sejauh ini baru satu pasangan, yakni Muzayyin Arif-A Ikhsan Hamid. Keduanya sudah mengamankan rekomendasi dari Nasdem dan PKS. Muzayyin adalah kader dan petinggi PKS Sulsel, Ikhsan kader Nasdem sekaligus orang kepercayaan Rusdi Masse, Ketua DPW Nasdem Sulsel.
Direktur Politik Profetik Institute, Asratillah menuturkan, paket MA-AIH itu berpotensi menjadi kuda hitam di Pilkada Sinjai 2024.
Dia menambahkan melihat survei saat ini, mantan wakil bupati Andi Kartini Ottong seharusnya juga punya kans. Namun, belum juga mampu menggandeng koalisi.
"Andi Kartini sampai saat ini belum bisa cukupkan partai koalisi dan ini menjadi soal," kata Asratillah, dikutip dari media, Selasa (6/8/2024).
Adapun Nasyit Umar, walau pernah menjadi anggota DPR RI dari Demokrat, namun 2019 lalu dia gagal. Apalagi saat maju DPD pada Pileg 2024 lalu juga kembali gagal.
"Kekuatan politiknya tidak lagi seperti saat menjabat sebagai aggota DPR RI dan itu dibuktikan saat maju sebagai anggota DPD dia tidak terpilih. Suaranya tidak cukup signifikan," ujarnya.
Kandidat yang berpotensi mengambil momentum, kata Asratillah, yakni Muzayyin Arief. Paketnya dengan Ikhsan juga dinilai ideal. Politisi-pengusaha. Religius-nasionalis.
"Kita ketahui bersama kalau Pak Muzayyin ini berasal dari pesantren Darul Istiqamah yang basis besarnya juga ada di Sinjai dan ini cukup berpengaruh," ujarnya.