Tugas mengajar di Universitas Megarezky Makassar dan kewajiban sebagai peneliti menuntutnya untuk membagi waktu dengan bijak.
Tak jarang ia harus begadang demi menyelesaikan penelitian atau mempersiapkan materi kuliah.
Tantangan lain muncul dalam bentuk data penelitian yang sulit diperoleh, responden yang harus disesuaikan, dan berbagai revisi dari para promotor.
Namun, Auliya tidak pernah menyerah. Dukungan tak ternilai dari keluarga, kolega, dan mahasiswa menjadi pendorong utama baginya.
Dalam setiap langkah yang diambilnya, Auliya tidak pernah lepas dari doa sang ibu, Hartina Harun yang selalu mendoakan kesuksesan putrinya.
Selain itu, dukungan suaminya menjadi sumber kekuatan tersendiri, mendorongnya untuk tetap tegar menghadapi segala tantangan.
Setelah perjalanan panjang dan penuh perjuangan, Auliya berhasil menyelesaikan disertasinya dan meraih gelar doktor. Prestasi ini merupakan buah dari kerja keras, ketekunan, dan doa yang tiada henti.
Kini, sebagai Dr. Auliya Citra, ia mengabdikan diri sebagai dosen di Universitas Megarezky Makassar. Di sini, ia tidak hanya mengajar tetapi juga membimbing dan menginspirasi para mahasiswa dengan ilmu dan pengalamannya.
Baginya, berbagi pengetahuan adalah cara terbaik untuk memberikan kembali kepada masyarakat dan membangun generasi yang lebih baik.
Kisah Dr. Auliya Citra adalah contoh inspiratif tentang bagaimana mimpi dan kerja keras dapat mengatasi segala rintangan.
Dari Bantaeng hingga meraih gelar doktor, Auliya membuktikan bahwa dengan tekad dan dedikasi, tidak ada impian yang terlalu besar untuk dicapai.