FAJAR.CO.ID, PINRANG -- Dalam rangka untuk meningkatkan nilai tambah dan keberlanjutan di sektor perikanan, tim pengabdian kepada masyarakat Universitas Hasanuddin (Unhas) yang dipimpin oleh Prof Sutinah Made dengan anggota tim Kasri, M Irham Ilyas, dan Nuraini, melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk mengembangkan inovasi yang menjanjikan dalam pengelolaan limbah industri bandeng di UKM 88 Marijo, Kabupaten Pinrang.
Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung SDG 1 - No Poverty, SDG 5 - Gender Equality, dan ekonomi biru dengan memanfaatkan limbah perikanan yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal.
Indonesia, sebagai salah satu negara penghasil ikan terbesar di dunia, memiliki industri perikanan yang sangat potensial. Namun, industri ini juga menghadapi tantangan besar terkait pengelolaan limbah.
Limbah dari industri pengolahan bandeng tanpa tulang, seperti sisa tulang dan kulit, seringkali hanya dibuang begitu saja, menyebabkan masalah lingkungan dan hilangnya potensi ekonomi.
Prof. Sutinah dan tim melihat peluang besar untuk mengubah limbah ini menjadi produk bernilai tambah tinggi yang dapat berkontribusi pada ekonomi biru. Ekonomi biru adalah konsep pembangunan berkelanjutan yang memanfaatkan sumber daya laut dengan cara yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Dengan sentuhan inovasi dan teknologi, limbah yang sebelumnya tidak bernilai kini dapat menjadi sumber pendapatan baru.
Kegiatan ini tidak hanya menawarkan solusi untuk masalah limbah, tetapi juga berpotensi meningkatkan pendapatan bagi pelaku industri perikanan.