FAJAR.CO.ID, SINJAI - Pendidikan menjadi salah satu sektor prioritas dalam visi-misi bakal calon bupati dan wakil bupati Sinjai, Muzayyin Arif dan A Ikhsan Hamid.
Menurut Muzayyin, pendidikan adalah hal paling fundamental jika ingin berbicara kemajuan sebuah daerah. Tak akan ada kemajuan tanpa pendidikan yang berkualitas.
Salah satu terobosan yang ingin dijalankan pasangan berakronim "Maiki" ini adalah program 1.000 cendekiawan baru. Program beasiswa dari pemerintah daerah namun dengan konsep yang lebih segar.
Muzayyin menjelaskan, jika selama ini beasiswa identik untuk mereka yang tidak mampu, beasiswa ini justru untuk anak-anak yang mampu.
"Mampu dalam artian mampu dari sisi kapasitas intelektual. Mereka yang berprestasi dan juga berbakat pantas mendapatkan apresiasi dan bantuan dari pemerintah daerah," ucap Muzayyin, Selasa, 13 Agustus 2024.
Lantas, dari mana siswa-siswi berprestasi itu didapat? Maiki telah menyiapkan konsepnya. Nantinya, program ini akan mirip ajang pencarian bakat-bakat. Tim khusus akan turun ke desa-desa untuk menjaring anak-anak yang memenuhi kriteria.
"Saya membayangkan paling tidak ada 10 orang dari setiap desa yang akan terjaring," imbuh Muzayyin yang memang dikenal sebagai praktisi pendidikan itu. Dia antara lain pernah menjadi direktur sekolah bertaraf internasional bernama Sekolah Insan Cendekia Madani di Serpong, Pimpinan Pesantren Darul Istiqamah, hingga menjadi pendiri Sekolah Putri Darul Istiqamah atau Spidi yang kini menjadi sekolah referensi Google pertama di kawasan timur Indonesia itu. Muzayyin juga menjadi salah satu tokoh yang merintis pesantren pertama di Amerika Serikat bersama Shamsi Ali, Imam Besar Islamic Center of New York.