FAJAR.CO.ID, BARRU -- Sepakbola antar kampung (Tarkam) di Kabupaten Barru mendadak mencuri perhatian publik setelah terjadi kericuhan. Berdasarkan informasi yang didapatkan fajar.co.id, kericuhan itu terjadi pada laga final antara Desa Libureng menghadapi Desa Lompo Tengah, Selasa (13/8/2024) sore.
Laga yang berlangsung di lapangan Kecamatan Tanete Riaja ini awalnya berjalan normal. Hanya saja, karena intensitas semakin tinggi, terjadilah hal yang tidak diinginkan.
Salah seorang warga bernama Ahmad (30) mengatakan, keributan itu awalnya terjadi ketika pemain depan Desa Lompo Tengah dilanggar. "Pemain lawan bilang diving (menjatuhkan badan untuk mengecoh wasit), striker Lompo Tengah hampir diinjak, untung cepat berdiri," ujar Ahmad kepada fajar.co.id, Selasa malam.
Dari insiden itu, kata Ahmad, membuat tensi permainan semakin panas. Persis pada menit 15, terjadi aksi saling sikut di tengah lapangan. "Salah satu pemain Lompo Tengah melakukan bodi crash dan tidak diterima lawannya, suporter mengira bahwa pemainnya dipukul (Desa Libureng)," ucapnya.
Karena menduga pemainnya dipukul, para suporter yang tidak terima sontak terpancing dan masuk ke area lapangan. "Mereka masuk mengejar pemain Desa Lompo Tengah dan terjadilah (pemukulan) seperti di video," tukasnya.
Berdasarkan informasi yang ia dapatkan, ada oknum yang memang merancang pertandingan tersebut agar berujung ricuh. "Katanya laga itu sengaja ingin dibuat ricuh (ada provokator) katanya tidak rela kalau generasi sepak bola Desa Lompo Tengah sukses," sebutnya.