Dalam kesempatan ini, Indah menyampaikan bahwa saat ini Indonesia akan memasuki masa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan datang. Untuk itu, Indah kembali mengingatkan kepada seluruh peserta upacara dalam hal ini Aparatur Sipil Negara (ASN) agar tidak terlibat dalam politik praktis atau berafiliasi dengan partai dan kepentingan politik manapun, khususnya dalam penegakan hukum dan HAM.
Selain itu, Indah juga sampaikan bahwa di hari kemerdekaan ini, pemerintah memberikan remisi kepada Warga Binaan Pemasyatakatan (WBP) sebagai wujud keberpihakan pada keadilan sosial, sekaligus bentuk perhatian dan humanisme negara terhadap mereka yang sedang menjalani hukuman.
"Remisi ini bukan sekadar pengurangan hukuman, tetapi sebagai langkah untuk memberikan kesempatan kepada mereka agar dapat kembali berkontribusi bagi masyarakat setelah menjalani hukuman," pinta Indah.
Di hari kemerdekaan ini, Indah sampaikan pemerintah memberilan remisi umum dan pengurangan masa pidana umum kepada
176.984 orang narapidana, yang terdiri dari 175.728 orang Narapidana Umum dan 1.256 orang anak binaan.
"Jadilah manusia mandiri seutuhnya yang bermanfaat bagi masyarakat," pesan Indah membacakan amanat Menkumham Yasonna.
Indah lalu mengajak seluruh peserta upacara untuk berkolaborasi dan bersinergi yang kuat untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.
"Mari kita terus berinovasi, beradaptasi, dan berusaha mewujudkan cita-cita bangsa dan negara. Seperti dikatakan oleh Bapak Proklamator kita, “Bergandeng tangan untuk menuju masa depan yang lebih baik”. Jangan biarkan waktu yang ada terbuang sia-sia. Setiap usaha yang kita lakukan, sekecil apa pun, adalah sumbangsih kita bagi kemajuan negeri ini," pesan Indah menutup amanat Menkumham Yasonna.