FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) di era Gubernur Andi Sudirman Sulaiman menunjukkan komitmennya dalam mengentaskan angka pengangguran. Secara konsisten berhasil menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) setiap tahunnya.
Dimulai dari tahun 2021 hingga 2023 ketika Andi Sudirman Sulaiman menjadi gubernur, angka pengangguran di Sulsel terus mengalami penurunan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020 terdapat angka pengangguran sebesar 6,31 persen, kemudian turun menjadi 5,72 persen di tahun 2021. Lalu, di tahun 2022 turun menjadi 4,51 persen, dan pada Agustus tahun 2023 turun lagi menjadi 4,33 persen.
Penurunan angka pengangguran ini menunjukkan bahwa Pemprov Sulsel telah berhasil menghadirkan output yang lebih dalam menjawab berbagai persoalan terkait dengan ketenagakerjaan.
Pemprov Sulsel selama ini dinilai mempunyai sederet kebijakan strategis dan program unggulan yang efektif menurunkan angka pengangguran di Sulsel.
Sejalan dengan itu, Sulsel berhasil menjadi yang kedua secara nasional dalam pengukuran Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan (IPK) pada tahun 2021. Hal itu berdasarkan penilaian yang Kementerian Ketenagakerjaan RI.
Dalam penilaiannya, Sulsel mendapat IPK 67,38 dengan status menengah atas atau hanya berbeda 8,73 dari DKI Jakarta yang berada di posisi pertama dengan IPK 76,11.
Meski begitu, jika berdasarkan tingkat intensitas dan beban kerja pemerintah daerah bidang ketenagakerjaan (Peraturan Menaker No. 28 tahun 2016), untuk kategori besar, Sulsel berada pada urutan pertama dengan indeks 67,38.