Penulis: Muhammad Riszky Guru BK SMK Kesehatan Terpadu Mega Rezky Makassar
OPINI -- “Datang dengan senang hati, di sekolah senang hati, pulang berat hati”
Sebuah kalimat yang diungkapkan fasilitator saat penulis mengikuti pelatihan. Kalimat itu seolah menjadi sebuah pertanyaan besar sekaligus menantang untuk mewujudkannya.
Pengalaman menyenangkan! Ya, hal itu yang terbesit di kepala saat mendengar kalimat tersebut.
Pertanyaannya mengapa memberikan pengalaman menyenangkan kepada siswa itu penting? Sebelum menjawab itu, beberapa data negatif menunjukkan masalah psikologis yang dihadapi siswa.
Survei yang dilakukan tim Divisi Psikiatri Anak dan Remaja, Fakultas Kesehatan di Universitas Indonesia tahun 2021 pada remaja menunjukkan sebanyak 95,4% menyatakan pernah mengalami gejala kecemasan dan 88% pernah mengalami gejala depresi dalam menghadapi permasalahan.
Data dari UNICEF menunjukkan, sebanyak 31% usia 15-19 tahun sering merasa gelisah, cemas atau khawatir. Sementara itu sebanyak 19% sering merasa tertekan atau kurang bersemangat mengerjakan sesuatu.
Masa remaja siswa yang banyak dihabiskan di sekolah seharusnya mampu mengatasi masalah tersebut, salah satunya dengan memberikan pengalaman menyenangkan. Banyak penelitian yang mendukung hal tersebut.
Plain Language Summary yang dirilis oleh Australian Education Research Organisation (AERO) tahun 2023 mendorong sekolah untuk memberikan pengalaman menyenangkan terhadap siswa dalam proses pembelajaran di sekolah. Siswa yang merasa bahagia dan didukung secara emosional cenderung lebih terlibat dalam kegiatan belajar dan mencapai hasil yang lebih baik.