Dalam pemaparannya yang berjudul Pengantar tentang Lansia dan Sindrom Geriatrik, dr. Saldy Meirisandy, SpPD FINASIM, menjelaskan bahwa caregiver perlu memahami berbagai sindrom geriatri yang sering dialami oleh lansia. Terdapat 14 sindrom yang dikenal sebagai 14I dan 1F yang harus diperhatikan.
Yaitu, Immobility (kesulitan bergerak), Instability (mudah jatuh), Impotence (gangguan seksual), Infeksi (mudah terinfeksi), Impairment of Hearing, Vision, and Smell (gangguan pada indra pendengaran, penglihatan, dan penciuman), Isolation/Depression (penarikan diri dan depresi), Impecunity (kesulitan ekonomi), Intellectual Impairment (gangguan intelektual/demensia), Iatrogenic (gangguan akibat pengobatan), Immune-Deficiency (penurunan sistem kekebalan tubuh), Incontinence (gangguan kontrol buang air), Insomnia (gangguan tidur), Inanition (malnutrisi), dan Impaction (kesulitan buang air besar), serta satu sindrom "F" yaitu Frailty (kelemahan fisik).
"Pemahaman mengenai sindrom-sindrom ini sangat penting bagi caregiver untuk memberikan perawatan yang lebih empatik dan efektif kepada lansia," jelasnya.
Pemaparan kedua yang disampaikan Prof. apt. I Ketut Adnyana, M.Si., Ph.D., dengan judul Harmoni untuk Hidup Sehat, menyoroti pentingnya menjaga keseimbangan antara kesehatan mental, fisik, dan spiritual dalam merawat lansia. Prof Ketut menekankan bahwa harmonisasi antara ketiga aspek ini adalah kunci untuk menjaga kualitas hidup lansia.
Dalam paparannya, ia juga membahas strategi praktis untuk mendukung keseimbangan tersebut, termasuk pentingnya pola makan yang sehat, rutinitas olahraga seperti yoga yang dapat membantu mengurangi stres, serta teknik relaksasi yang dapat diterapkan sehari-hari.