Perawatan holistik seperti ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan pada kesejahteraan lansia.
Sementara, pemaparan ketiga yang dibawakan oleh Rahmawati Ramli, S.Kep.Ns.M.Kes, dengan judul Perawatan Lansia, menitikberatkan pada pemenuhan kebutuhan dasar lansia yang dapat dibantu oleh caregiver.
Ia menjelaskan, peran caregiver tidak hanya terbatas pada memenuhi kebutuhan fisik lansia, seperti memastikan nutrisi dan kebersihan, tetapi juga melibatkan perhatian khusus terhadap kesehatan mental mereka.
"Selain itu, juga mengingatkan bahwa kesehatan dan kesejahteraan caregiver itu sendiri tidak boleh diabaikan, karena caregiver memegang peran penting dalam memastikan lansia mendapatkan perawatan yang optimal. Menjaga keseimbangan antara merawat lansia dan merawat diri sendiri adalah kunci untuk keberhasilan jangka panjang dalam pengasuhan," urainya.
Terakhir, apt. Andi Muflihunna, S.Si., M.Si., berbagi pengalamannya sebagai caregiver dalam menghadapi situasi yang menantang, seperti saat orang tua mengalami fraktur.
Ia menekankan pentingnya kesadaran bahwa peristiwa seperti ini tidak boleh menjadi sumber penyesalan, melainkan menjadi peluang untuk lebih memperhatikan keselamatan dan kesejahteraan lansia.
Andi Muflihunna memberikan saran praktis seperti penggunaan karpet anti-slip untuk mencegah jatuh, serta memastikan bahwa kebutuhan dasar lansia, seperti asupan makanan yang bergizi dan lingkungan yang aman, selalu terpenuhi.
Dengan langkah-langkah tersebut, lansia akan merasa lebih dihargai, nyaman, dan termotivasi untuk menjalani kehidupan mereka dengan semangat yang tinggi.