FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Pembangunan infrastruktur di Indonesia mengalami lonjakan signifikan dalam 10 tahun terakhir dan menjadi motor penggerak utama mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045. Presiden Joko Widodo telah melakukan berbagai inisiatif pembangunan yang bersifat "Indonesia-sentris", yakni merata di seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah-daerah terpencil dan terluar.
Staf Ahli Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Endra S. Atmawidjaja menyatakan infrastruktur merupakan fondasi esensial yang tidak hanya memacu pertumbuhan ekonomi tetapi juga menjadi prasyarat menuju Indonesia sebagai negara maju, khususnya Visi Indonesia Emas 2045.
"Kita membangun banyak, tapi sebetulnya belum cukup. Infrastruktur yang kita bangun adalah fondasi menuju Indonesia Emas 2045," ujarnya dalam Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengangkat tema 'Mengawal 10 Tahun Pembangunan Infrastruktur', Senin (2/9).
Infrastruktur fisik seperti jalan tol, bandara, bendungan, hingga sarana transportasi massal telah menunjukkan dampak nyata dalam meningkatkan efisiensi dan konektivitas di seluruh wilayah Indonesia. Seiring dengan pertumbuhan infrastruktur fisik, pemerintah juga mengakselerasi pembangunan digitalisasi untuk memperkuat daya saing dan kualitas pembangunan nasional.
“Pembangunan jalan tol sepanjang 2.700 km, misalnya, telah menghubungkan wilayah-wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau. Infrastruktur jalan tol ini berimplikasi besar terhadap percepatan distribusi barang dan meningkatkan daya saing ekonomi,” paparnya.