FAJAR.CO.ID -- Suhu politik di Kabupaten Takalar mulai memanas menjelang Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Takalar. Aksi unjuk rasa yang menolak perpanjangan Hak Guna Usaha (HGU) PTPN XIV Takalar pun membawa atribut salah satu calon bupati Takalar.
Seperti diketahui, Pilkada Takalar bakal dihelat pada 27 November 2024 mendatang.
Nah, saat sejumlah massa melakukan unjuk rasa yang menolak perpanjangan Hak Guna Usaha (HGU) PTPN XIV Pabrik Gula Takalar, mereka membawa Alat Peraga Kampanye atau APK salah satu calon bupati Takalar. APK tersebut berupa banner calon Bupati Takalar, Mohammad Firdaus Daeng Manye.
Para pengunjuk rasa itu menolak perpanjangan Hak Guna Usaha (HGU) PTPN Pabrik Gula Takalar. Mereka menamakan diri Gerakan Rakyat Anti Monopoli Tanah (GRAMT).
Unjuk rasa dilakukan di depan Kantor Bupati Takalar, Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Kalabbirang, Kecamatan Pattallassang, pada Kamis (5/9/2024).
“Kami menolak perpanjangan HGU PTPN Pabrik Gula Takalar,” kata Ikbal, koordinator lapangan yang disetujui oleh para pendemo di depan Kantor Bupati Takalar.
Tidak jelas motif para pengunjuk rasa membawa APK salah satu calon bupati. Mereka tak menyebut pihak yang mendukung aksi unjuk rasa tersebut.
Juga tak ada yang mengungkap apakah salah satu pasangan calon bupati dan wakil bupati di Takalar ikut mendukung atau menolak perpanjangan HGU PTPN Pabrik Gula Takalar.
Seperti diketahui, ada dua pasang calon yang akan berlaga pada Pilkada Takalar 2024. Keduanya yakni Syamsari Kitta-Natsir Ibrahim alias Haji Nojeng dan pasangan Muhammad Firdaus-Hengky Yasin.