Lebih lanjut, Abu Ashar mengungkapkan, attitude atau sikap adalah aspek yang paling penting, karena bisa mendrive kemampuan lain, seperti keterampilan, pengalaman dan pengetahuan.
"Dengan sikap dan perilaku yang baik, itu bisa memacu produktivitas, inovasi dan lebih kreatif. Perusahaan pun bisa bekerja lebih efisien, karena tenaga kerjanya lebih mandiri. Perusahaan juga punya daya saing tinggi, karena tenaga kerjanya bisa mewujudkan target-target perusahaan lebih baik," ungkapnya.
Abu Ashar pun berharap, sharing materi yang dia bagikan sebagai praktisi di dunia pertambangan, bisa menjadi masukan bagi Universitas, sehingga mampu melahirkan sarjana-sarjana yang berkompeten di dunia industri.
Tak lupa, salah satu direksi PT Vale yang asli Sulsel itu menyampaikan, ada tiga proyek besar PT Vale Indonesia, yakni Indonesia Growth Project (IGP) di Morowali yang akan memproduksi 73 ribu ton feronickel, proyek IGP Pomalaa yang akan memproduksi 120 ribu ton nikel dalam bentuk mixed hydroxide precipitate (MHP), dan terakhir proyek Sorowako Limonite. Ketiga proyek besar tersebut tentunya akan menyerap tenaga kerja yang besar dan berkompeten.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unhas Prof drg Muhammad Ruslin MKes PhD SpBM(K) menyampaikan apresiasi ke PT Vale karena selama ini menjadi perusahaan yang selalu berkolaborasi dengan Universitas Hasanuddin.
Lebih lanjut, menurut dia, LSP Universitas Hasanudddin yang berdiri sejak 2022, dibentuk atas tindak lanjut Perpres Nomor 68 Tahun 2022 tentang revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi.