FAJAR.CO.ID, LUWU UTARA -- Yayasan Celosia Marennu Indonesia dan Save The Children memulai kegiatan pelatihan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di Desa Putemata, Kecamatan Malangke, Kabupaten Luwu Utara.
Pelatihan ini merupakan bagian dari respons terhadap dampak bencana banjir di wilayah tersebut, yang beberapa waktu lalu menyebabkan 35 desa di tujuh kecamatan terdampak dan mengakibatkan lebih dari 56.000 warga mengungsi.
Rina Zulwiyati, Koordinator Save The Children Kabupaten Luwu Utara, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memastikan setiap anak mendapatkan hak atas pendidikan yang aman, bahkan di tengah ancaman bencana.
"Kami ingin memastikan bahwa anak-anak dapat belajar dengan aman dan siap menghadapi bencana di sekolah. Ini adalah bagian dari pemenuhan hak mereka untuk mendapatkan lingkungan pendidikan yang terlindungi," ungkapnya.
Kegiatan yang berlangsung di tiga desa dimulai di Desa Putemata pada tanggal 28-29 Agustus 2024, disusul Desa Pattimang (30-31 Agustus 2024), dan berakhir di Desa Tokke (2-3 September 2024).
Pelatihan SPAB ini tidak hanya mencakup sosialisasi dan pelatihan kepada para siswa, guru, dan orang tua, tetapi juga melibatkan pemerintah desa dan berbagai instansi terkait, termasuk BNPBD dan BASARNAS Kabupaten Luwu Utara.
Menurut Rifki Abber, Koordinator Fasilitator Yayasan Celosia Marennu Indonesia (YCMI) Luwu Utara, tujuan dari pelatihan ini adalah meningkatkan kapasitas sekolah dalam mengurangi risiko bencana, memperbaiki kualitas sarana dan prasarana yang aman dari bencana, serta memastikan keberlanjutan layanan pendidikan meskipun terjadi bencana.