Andi Sudirman Sulaiman Bukan Menumpuk Utang, Justru Menguranginya

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Isu utang Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) di era kepemimpinan Andi Sudirman Sulaiman muncul lagi jelang Pilgub Sulsel 2024.

Isu itu seakan menjadi bahan kampanye hitam untuk menjatuhkan tingginya elektabilitas Andi Sudirman yang maju kembali sebagai bakal calon gubernur berpasangan dengan Fatmawati Rusdi.

Padahal Mantan Staf Khusus Gubernur Andi Sudirman, Irwan ST, pernah meluruskan, utang Pemprov Sulsel timbul akibat Pandemi Covid-19. Saat itu, yang menjabat gubernur masih Prof Nurdin Abdullah, sementara Andi Sudirman adalah wakilnya.

Dijelaskannya bahwa utang yang dimiliki Pemprov Sulsel ketika itu diambil pada tahun 2020 yang diperuntukkan untuk percepatan pemulihan ekonomi. Nilainya sebesar Rp 1,8 triliun.

Namun, dari total nilai tersebut, Rp 600 miliar diantaranya tidak masuk hitungan lantaran dianggap sebagai utang jangka panjang. Sehingga yang terhitung sebenarnya hanya Rp1,2 triliun sebagai utang jangka pendek yang harus segera dibayarkan.

Tepatnya pada tahun 2021 dan 2022, ketika Andi Sudirman yang memegang kendali pemerintahan sebagai gubernur menggantikan Nurdin Abdullah, hampir semuanya sudah diselesaikan.

Semua yang sudah diselesaikan, terdiri dari utang DBH Rp 726 miliar lebih, utang Belanja Legawai Rp100 miliar, utang Barjas Rp38 miliar lebih, utang Hibah Rp1,5 miliar, utang Modal Rp95 miliar dan pembayaran Pokok Pinjaman Rp133 miliar. Jika ditotal secara keseluruhan, tersisa hanya sebesar Rp54 miliar lebih yang belum terbayarkan.

  • Bagikan

Exit mobile version