"Penjadwalan layanan secara digital ini memastikan efisiensi waktu dan meminimalkan potensi keterlambatan atau kekosongan layanan," bebernya.
Ditegaskannya, bahwa platform yang dibuat secara mandiri oleh Tim CDK Mamminasata ini, kedepan akan dikembangkan secara lebih detail dalam hasil akhir peta digital pelayanan.
"Kami berkomitmen, aksi digital terpadu ini akan menuju kepatuhan pelaku perikanan," pungkasnya.
Launching sekaligus sosialisasi yang juga berlangsung secara online ini dibuka oleh Kepala Bidang Perikanan Tangkap, Andi Mei Agung mewakili Kepala DKP Sulsel, M Ilyas.
Agung mengaku sangat mengapresiasi kehadiran ATTUJUki yang merupakan sebuah aplikasi form digital pendampingan sebagai bentuk layanan langsung kepada masyarakat yang lebih terencana, terukur dan terjadwal.
"ATTUJUki bukan hanya sekadar perubahan cara layanan diberikan, tetapi merupakan langkah nyata menuju digitalisasi penuh yang memberdayakan nelayan, mendorong mereka untuk maju dan berkembang bersama teknologi," tukasnya.(*)