“Di tempat ini pelaku industri pengolahan perikanan yang sangat besar di Kabupaten Sinjai. Produk turunannya ada bakso ikan tenggiri, abon ikan tuna, di dalam freser ada dimsum, ada abon ikan kambu, juga ikan asam,” ucapnya.
Muzayyin yakin, produk-produk tersebut memiliki keunggulan kompetitif di pasar yang lebih luas.
Muzayyin juga berbincang dengan Baharuddin, Ketua Asosiasi Pelaku Industri Perikanan Kabupaten Sinjai. Dia menanyakan hal-hal apa saja yang memerlukan insentif dari pemerintah. Agar produksi bisa meningkat, kualitas semakin mumpuni.
Namun semua relatif sudah berjalan baik. Mulai dari aspek pasar, regulasi, hingga penyuplai tidak ada masalah.
“Saya juga sudah cek mulai dari mesin pengolahannya, mixer-nya, sampai pada vakumnya sudah siap. Jadi betul-betul sudah keluar dari sini jadi produk,” ungkap Muzayyin.
Itulah yang menurut eks Wakil Sekretaris Jenderal Persatuan Nelayan Tradisional Indonesia yang akan menjadi salah satu program strategisnya, jika ditakdirkan jadi bupati. Muaranya adah peningkatan ekonomi Sinjai berbasis perikanan. (*)