"Pada simulasi ini ada sedikit catatan misalnya meja atau kotak suara bisa lebih rendah, sehingga teman-teman pengguna kursi roda itu bisa mandiri tanpa bantuan petugas untuk memasukkan surat suara. Selain itu, Tata letaknya mungkin kita geser sehingga lebih mudah dilihat dari semua sisi," katanya.
Hingga saat ini pihaknya mencatat ada sekitar 37 Kabupaten/Kota dan satu provinsi yang akan menggelar pilkada dengan calon tunggal.
Dia juga tak menampik jika kemungkinan adanya potensi kecurangan maupun konflik yang muncul pada pelaksanaan Pilkada.
"Perebutan kursi kepala daerah, potensi (kecurangan) pasti ada, namun kita antisipasi dengan kerjasama dengan semua pihak," jelasnya.
Sementara itu, Ketua KPU Maros, Jumaedi berterima kasih kepada KPU RI dan KPU Sulsel yang telah memberikan kepercayaan sebagai tuan rumah simulasi pemungutan suara dengan satu pasangan calon.
"Menurut kami ini bukan hanya simulasi, lebih dari itu kami merasa bahwa ada support yang besar dari KPU RI, mengingat kondisi kita dua pekan terakhir ini lumayan tegang," jelasnya.
Simulasi ini kata dia, menjadi sinyal kepada masyarakat bahwa KPU siap menyelenggarakan Pilkada.
"Dan kami secara kelembagaan di KPU meminta support yang besar dari semua pihak," pungkasnya. (rin)