Tidak hanya itu, teknologi kereta tanpa masinis Lintas Raya Terpadu (LRT) kini telah beroperasi di Jakarta dan Palembang, sementara di Ibu Kota Nusantara, masyarakat dapat menikmati kereta otonom atau Autonomous Rail Rapid Transit (ART). Inovasi-inovasi ini tidak hanya membuat transportasi lebih efisien, namun juga ramah lingkungan, sejalan dengan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi di sektor transportasi.
Selain infrastruktur fisik, transformasi digital juga memainkan peran penting dalam meningkatkan layanan transportasi. Digitalisasi di sektor transportasi telah diterapkan di seluruh Indonesia, sehingga membuat layanan lebih efisien, efektif, nyaman, dan memudahkan masyarakat untuk mengakses berbagai model transportasi modern.
Sementara, Prof Zudan usai membacakan sambutan seragam Menhub, mengajak seluruh pemangku kepentingan di sektor transportasi untuk melihat kembali hal-hal yang telah diraih dalam 10 tahun terakhir. Kemudian berkomitmen menjaga keberlanjutan, sekaligus meningkatkan kualitas di masa-masa yang akan dating, sesuai dengan visi misi Presiden Joko Widodo.
Turut hadir Kepala OPD Lingkup Pemprov Sulsel, perwakilan PT Pelindo, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta insan perhubungan Sulsel.
Diketahui, pembangunan jaringan perkeretaapian di Pulau Sulawesi dimulai di Sulsel. Saat ini, sudah terbangun rute Maros - Barru, dan sudah dimanfaatkan. Selanjutnya, pembangunan dilanjutkan hingga ke Kota Parepare. Dalam perencanaannya, kereta api ini akan menghubungkan semua provinsi di Pulau Sulawesi. (selfi/fajar)