"Dengan support PNM 25 ribu nasabah PNM Mekaar ini berarti ada 25 ribu ibu-ibu dan keluarga yang Insya Allah bisa produktif dan mensejahterakan keluarganya," jelasnya.
Dia berjanji akan terus terus memberikan dukungan terkait dengan program-program PNM.
Apalagi kata dia, PNM Mekaar juga turut berkontribusi terhadap peningkatan perekonomian di Maros.
"Tahun 2021 pertumbuhan ekonomi di Maros itu terbawah kedua di Sulsel, namun pada tahun 2022 Maros naik menjadi tertinggi kedua di Sulsel pertumbuhan ekonomi 2022, dengan angka 9,13 persen. Itu semua berkat bantuan ibu-ibu PNM Mekaar yang hebat ini," ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan OJK Sulselbar Darwisman, menyebut potensi ekonomi di Maros sangat besar. Dia pun mengapresiasi kegiatan literasi keuangan yang digalakkan oleh PNM ini.
Pihaknya juga mendorong bagaimana pengembangan literasi dan inklusi keuangan. Kedepannya OJK Sulselbar berencana melakukan pemetaan UMKM yang memiliki produk yang berkualitas.
"Misalnya, dari 25 ribu nasabah kita ambil 20 persennya agar produk mereka bisa diekspor. Kemudian dengan adanya program “Bajina” dari OJK, kita akan kolaborasikan dengan 35 stakeholder termasuk Pelindo dan Bea Cukai, dan dari perizinan," ungkapnya.
Tak hanya itu, dia juga akan membuat ekosistem bisnis di tempat-tempat pariwisata.
"Agar semua wisatawan yang berkunjung betah dan mereka pulang bisa membawa kenang-kenangan," pungkasnya.
Dalam giat ini PNM juga menghadirkan 25 stan UMKM yang menjajakan hasil olahan produk lokal di Maros milik nasabah PNM Mekaar seperti keripik kepiting rajungan, stik kepiting rajungan, keripik pisang serta bingkai dan kaos sablon kupu kupu yang berpotensi sebagai produk oleh-oleh bagi wisatawan.(rin/fajar)