FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Yayasan Pendidikan Telkom menyelenggarakan pelatihan Cyber Security Awareness yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya etika digital dan menjaga privasi di internet.
Pelatihan ini ditujukan kepada guru dan tenaga pendidik di bawah naungan Yayasan Pendidikan Telkom.
Dalam dua bulan terakhir, Telkom telah memulai inisiatif ini sebagai bagian dari program BUMN, dengan fokus utama pada peningkatan pemahaman terkait ancaman siber di lingkungan sekolah.
Valliant Ferlyando, Service Node Network Engineer dari PT Telkom Infrastruktur Indonesia, yang menjadi narasumber utama, menjelaskan pentingnya etika digital di dunia maya.
"Internet adalah ruang yang bebas untuk berinteraksi, namun tetap harus ada etika digital yang dijaga," katanya.
Etika digital, menurut Valliant, selain menjaga kesopanan dalam komunikasi online, juga penting untuk melindungi privasi pengguna dan mengurangi dampak negatif di media sosial, seperti penyebaran informasi palsu.
Valliant juga menyoroti ancaman kebocoran data pribadi yang sering terjadi.
"Banyak dari data kita, seperti nama, alamat, dan nomor KTP, berpotensi bocor dan dijual secara bebas di platform media sosial. Ini sangat berbahaya, terutama dengan maraknya tren yang meminta data pribadi sebagai syarat, seperti untuk mendapatkan saldo dompet digital," tegasnya.
Dalam pelatihan ini, para peserta juga diajarkan cara mengidentifikasi kebocoran data melalui simulasi, termasuk mengecek apakah email mereka sudah pernah dibobol. Hasilnya menunjukkan beberapa peserta sudah mengalami kebocoran data beberapa kali.