FAJAR.CO.ID, JAKARTA- Selama satu dekade terakhir, diplomasi Indonesia telah menorehkan berbagai pencapaian positif di kawasan dan panggung internasional. Wakil Menteri Luar Negeri, Pahala Nugraha Mansury menyampaikan, kebijakan luar negeri Indonesia berfokus pada prinsip bebas aktif yang dijalankan secara terukur dan terkalkulasi baik (well-measured & well-calculated), serta berorientasi pada aksi dan hasil (action & result oriented).
"Dalam kurun waktu 10 tahun ini, Indonesia telah membuktikan diri sebagai negara yang mampu berdiri di tengah dinamika geopolitik dan ekonomi dunia," ujarnya dalam dalam Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengangkat tema 'Satu Dasawarsa Diplomasi Indonesia Hadapi Dinamika Global', Senin (23/9).
Salah satu pilar utama diplomasi Indonesia selama 10 tahun terakhir adalah diplomasi ekonomi. Ia pun menekankan bahwa Indonesia berhasil memperluas akses pasar dan meningkatkan arus investasi asing ke Tanah Air.
“Diplomasi ekonomi berjalan di tengah tantangan global seperti perang dagang, proteksionisme, dan krisis geopolitik. Namun, Indonesia berhasil memperluas akses pasar melalui 27 perjanjian perdagangan internasional, membuka akses pasar baru di Amerika Latin, Afrika, dan Karibia,” sebut dia.
Di samping itu, berkah diplomasi ekonomi juga berimbas pada investasi asing langsung (FDI) ke Indonesia meningkat signifikan dari USD28 miliar pada 2014 menjadi USD50 miliar pada 2023. Ini mencerminkan keberhasilan diplomasi ekonomi Indonesia dalam menarik investasi di sektor-sektor strategis seperti energi terbarukan, pangan, dan kesehatan.