Danny Pomanto mengatakan dulu Kota Makassar masuk 10 besar kota intoleran oleh Setara Institut. Namun dirinya mampu membuktikan Makassar adalah kota dengan toleransi yang tinggi. "Saya ingin membuat satu landasan sosial dengan rekonstruksi sosial, kita perkuat RT/RW," tuturnya.
Danny Pomanto mengungkapkan dirinya maju bukan untuk siapa-siapa, melainkan demi rakyat, semangat yang muncul untuk meneruskan kebaikan. "Semangat membangun Makassar dengan segala toleransi dan segala kohesivitas, maka muncullah baik untuk semua," ujar Danny Pomanto.
Dengan toleransi yang terus dibangun, itu mengapa dirinya selalu terlibat di setiap kegiatan keagamaan dan juga komunitas masyarakat.
Ia menceritakan pengalamannya, toleransi yang begitu tinggi terbangun saat dirinya menjadi narasumber pada acara seminar di Sekolah Tinggi Filsafat Theologia Indonesia Timur di Makassar (STFT INTIM) bulan puasa lalu.
"Tiba masanya buka puasa, seluruh pendeta makan (buka puasa) di STFT INTIM. Nikmat apa lagi yang paling tinggi dari seperti itu? Sebuah toleransi yang luar biasa," tutupnya. (Ikbal/fajar)