Maka Dukcapil akan melakukan jemput bola dengan giat turun menyisir pemukiman warga hingga tempat sekolah tingkat SMA/SMK sederajat.
"Setelah kami mendapatkan data dari KPU ataupun dukcapil pusat, kami turun langsung ke sekolah-sekolah untuk menjaring pemilih pemula, yang baru beranjak dari 16 tahun ke 17 tahun. Kami sasar semua, tentunya juga para pemilih pemula," tuturnya.
Dia juga menambahkan, sejau ini beberapa sekolah yang sudah didatangi untum melakukan perekaman. Ada beberapa sekolah sudah kami datangi langsung untuk menjaring pemilih pemula yaitu pada bulan Agustus.
Seperti dilakukan di SMK 6, SMK 3, SMK 8, SMK 10, SMA 5, SMA 1, Pesantren Ummul Darul Aman Putra dan Putri, Pesantren Darul Arkam Putra dan Putri.
"Kami harapkan dan kami sampaikan kepada adik-adik ataupun warga kota Makassar yang baru beranjak dari umur 16 tahun ke 17 tahun yang sudah busa menyalurkan hak pilih silahkan datang di kantor Dukcapil ataupun bisa di sekolah masing-masing, kami akan mengunjungi sekolah adik-adik," tambah Hatim.
Adapun hal lain perlu dilakukan pendataan. Data pemilih yang sudah meninggal biasanya ada laporan dari KPU yang ditujukan untuk Dukcapil , juga terkait pemilih luar yang ingin menyalurkan hak pilih di Makassar, Dukcapil membuka ruang untuk pelayanan pencetakan KTP sesuai syarat yang berlaku.
"Misalnya banyak kasus, seperti di rutan, banyak pemilih dari kabupaten lain, yang identitasnya tidak diketahui sementara identitas ini menjadi syarat untuk menyalurkan aspirasinya, sehingga kami menjaring semua itu kemudian aktif bersama dengan KPU untuk bagaimana gelaran pilkada ini berjalan lancar dan sukses," sebutnya.